Jumat, 07 Februari 2014

Sociopreneur-Begins

09.00am

Kelas Reboan dimulaaaiii~!!
Kelas dibuka dengan pengenalan dosen lengkap (ada 4 dosen) yang siap membimbing kami.
Selesai perkenalan diri, mendadak pak Dosen bagi-bagi kertas dan spidol. Loohh adha apha inih??
Ternyata kita di suruh menuliskan mengapa memilih Entrepreneur sosial dan apa harapannya.

Jadi, mengapa..??

Mungkin bingung dan bertanya-tanya juga ya, awalnya juga sempet galau mau masuk E Sosial..tadi dari zaman SMA emang udah ada ketertarikan gitu sih, sama sosial-sosial gitu. Maklum, pas SMA dulu masuk IPS. Syukurnya dapat guru-guru yang memang bisa mengajar ilmu sosial dengan baik, jadi bisa dapet esensinya tentang sosial. Mulai dari situ, pintu hati mulai di ketuk *cailaaahhh~*

Soalnya kalau memilih ini memang nggak mainstream sih, E sos masih sangat jaraang, juga belum banyak orang yang mengerti *termasuk si penulis nih* Ingin juga mencoba sesuatu yang baru, kan.

Dan lagi, dalam aspek apapun dalam hidup kita pasti ketemu sama makhluk lain *baca : khususnya manusia* Kalo mengutip buku paket SMA : "Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri" bener lo! Coba bayangkan hidup di pulau terpencil tanpa siapapun, bisa gilaa~

Apalagi dalam berbisnis kan, PASTI dan tidak mungkin tidak berhubungan dengan aspek lainnya.

Nah, harapan. Harapannya di E Sosial, semoga bisa pendapatkan pelajaran berharga, tidak hanya dari sisi nilai di kelas saja, tapi juga nilai-nilai dalam hidup. Selain itu semoga bisa menjadi wadah untuk mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.


Nah, langsung lanjut aja ya, apa itu E Sosial?

Banyak orang salah kaprah tentang Social Entrepreneurship dan bisnis sosial. Ternyata, Social Entrepreneurship bukanlah melulu hanya memberikan donasi atau sumbangan. Social Entrepreneurship terdiri dari beberapa jenis pembangian. Bisnis sosial adalah bisnis yang memiliki inovasi yang bisa membawa sosial impact (dampak sosial). Artinya, bisnis yang berjalan akan memberikan dampak sosial, bisa mengatasi akar dari masalah sosial, atau mengatasi efek-efek dari masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat.

Stand, Speak, Act

Melalui ketiga tahapan ini kita dapat membuat sosial impact. Pertama-tama kita harus berani "berdiri" dengan apa yang kita yakini untuk membawa perubahan sosial, kedua kita harus berani menyuarakannya, dan ketiga kita harus berani melakukan aksi / tindakan untuk melakukan perubahan.

4 Emosi dasar pada manusia akan mempengaruhi tindakan manusia selanjutnya :
  1. Marah : destruktif ke luar
  2. Sedih : destruktif ke dalam
  3. Cinta : create / membuat sesuatu
  4. Takut : lari / melawan
Melalui emosi dasar ini merupakan trigger untuk memacu dorongan membuat social impact.

Simpati, Empati, Compassion

Ketiga hal ini merupakan tahapan dari kelanjutan trigger emosi dasar, kita akan mulai merasakan apa yang orang banyak rasakan (simpati) kemudian bisa merasakan apa yang orang lain rasakan, mengkondisikan diri menjadi orang itu (empati) dan akhirnya bersama mencari solusi untuk masalah (compassion)

Pak Dosen menyuruh kita menulis "what do you feel?" atas reaksi dari diperlihatkannya gambar di slide depan kelas. Ada gambar rumah anak kecil yang digusur, TKW yang mulutnya di gunting oleh majikannya, anak 17tahun aktivis yang di tembak oleh snipper di bus sekolahnya, anak yang sangat kelaparan dan mengais makanan di tanah.....

Emosi dasar yang menguasai saya saat itu, marah dan sedih, bingung dan bertanya-tanya. Rasanya memang dunia sangat tidak adil. Insight yang saya dapat, dorongan emosi yang ada memang benar-benar bisa menjadi trigger untuk menjalankan bisnis sosial.

Saya mendapat pengetahuan baru tentang Social Entrepreneurship. Selama ini paradigmanya hanya seperti memberikan donasi atau sumbangan, ternyata tidak, masi banyak yang belum saya ketahui dan perlu pelajari.

Misalnya, ternyata tujuan bisnis dari tiap orang berbeda-beda, tergantung value yang berbeda-beda tiap orangnya :
  • Religi (tempat-tempat ibadah)
  • Politik (menginginkan pengakuan diri)
  • Pengetahuan (Gus Dur, Habibie)
  • Sosial (Florence Nightgale)
  • Artistik (Iwan Fals)
  • Ekonomi (murni hitung plus minus, untung rugi)
 Dan pesan yang sangat penting yaitu :

Jadilah fokus dan unik!

Karena saat kamu memiliki keunikan maka itu akan menjadi faktor "pembeda" yang akan di perhatikan orang, dan saat kamu fokus maka kamu akan berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar