Selasa, 30 September 2014

Studytour-ditengah-mulai-menumpuknya-tugas-uts T.T


Holaa~!!


Here We Are!! JOGJA!!!!


Jadi, ceritanya kita anak-anak Esos pergi bareng untuk dapat insight atau inspirasi untuk bisnis kita masing-masing. Jogja dipilih karena kota ini kaya dengan ide-ide yang kreatif, tanpa meninggalkan sisi socialnya. Total kita 3 hari, jadi hari selasa sore kita berangkat (dan kita terpaksa bolos kelas, hihi) dan pulang kamis malam (ini juga bolos lagi, hiihi) Kita naik kereta api, tuttt tuuttt tuuuttt siapa hendak turut? *lohh melenceng ini, wkwkk Perjalanan dengan kereta api Surabaya – Jogja makan waktu sekitar 5 jam.


Gudeg Pawon

Sesampainya di Jogja..telerrrr…lumayan juga duduk doang di kereta selama 5 jam. Penaatt….nyampe sana sudah jam 9an malem gitu… Lanjut makan gudeg pawon (jujur, sebenernya rada males makan gudeg lagi, karenaaaa…setahun yang lalu kami jurusan kuliner juga ke Jogja dan ditugasi untuk makan-makan gudeg terus dibandingkan gitu. Jadi lumayan eneg makan gudeg. Tapi ternyata, entah lapar atau apa, enak sih gudegnya. Dan tempatnya memang unik, menggunakan rumah sendiri, dapur sendiri, super homy deh!!

Keesokan harinya, hari Rabu, kita pergi ke beberapa tempat:


Mandiri Craft / Karya Cipta Mandiri Craft

Kita di sambut oleh Pak Jok Purwadi bagian jurnalistik, yang lalu memperkenalkan kami pada Kepala staff Personalia, Pak Arif Wibowo. Pak Arif kemudian menjelaskan tentang Mandiri Craft ini.

Berdiri sejak 3 September 2007 di bawah Yayasan Penyandang Cacat Mandiri, awalnya karena adanya keprihatinan kepada korban-korban gempa yang butuh di rehabilitasi. Mereka focus pada 4 aspek yaitu:
a.       Sosial budaya
b.      Ekonomi
c.       Agama
d.      Kemanusiaan

Mandiri Craft memiliki prinsip inklusifitas, yang berarti tidak memandang fisik, sehingga walaupun mereka yang berkebutuhan khusus memiliki berbagai keterbatasan, namun mereka tetap bisa terus berkarya. Kegiatan utama mereka adallah menciptakan lapangan kerja dan memberikan penghasilan bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Ada sekitar 15 orang berkebutuhan khusus yang bekerja di Mandiri Craft, beberapa diantaranya tinggal di Mess yang telah disediakan.

Mandiri Craft menjual berbagai hasil karya mereka yang berkebutuhan khusus, yaitu mainan anak-anak yang terbuat dari kayu. Hasil karya mereka sangat bagus loh! Selain menggunakan cat yang aman untuk anak-anak, mainan kayu-kayu tersebut telah di proses satu per satu dengan hati-hati sehingga sangat halus dan aman digunakan untuk bermain.

Mandiri Craft bahkan sudah mengekspor produknya, meskipun masih lewat pihak ketiga. Mereka mengakui bahwa mereka masih lemah dalam bidang promosi karena tidak adanya website. Selain itu mereka memakai system konsinyasi, dengan kisaran harga produk Rp 30.000-Rp 150.000.

Saya kagum dengan Mandiri Craft karena telah menginspirasi saya, ide sederhana yang  telah bisa menyelesaikan sedikit masalah social yang ada. Mandiri Craft tidak hanya memberdayakan orang-orang berkebutuhan khusus namun juga memberikan mereka kesempatan dan kebanggaan juga makna hidup untuk dapat terus melanjutkan hidup mereka.

Diakhir kunjungan kita berfoto bersama ^^


Batik Tulis Sri Kuncoro


Setelah dari Mandiri Craft, kita lanjut ke Batik Tulis Sri Kuncoro yang terletak di desa Imogiri, tepat di belakang Makam Raja-Raja. Jadi ceritanya di desa itu ada 15 kelompok berbeda, yang hamper semuanya bisa membatik, diajarin dari mereka kecil gitu. Motif batik di sini khas karena kebanyakan motif-motif kerajaan.

Terus, apa sih istimewanya batik ini? Ternyata batik ini menggunakan pewarna alami dari alam! Unik sekali ya, menggunakan daun mangga, kulit daun, kulit buah, kulit kayu mahoni, kangkung gajah, dan lain-lain untuk pewarnaannya. Untuk pengunci warna mereka menggunakan kapur, tawas, tunjung. Tapi tidak semua menggunakan pewarna alami, karena prosesnya yang rumit, sehingga harganya menjadi naik. Harga batiknya mulai dari Rp 125.000 untuk batik cap biasa dengan pewarna sintesis, dan Rp750.000 -Rp 2.000.000 untuk katun dan sutra yang menggunakan pewarna alami.

Selain itu, motif yang ada dalam batik itu ternyata memiliki arti yang berbeda-beda tiap gambarnya. Misal, Batik Sri Kuncoro, yang motifnya seperti padi, ular, merak, yang ternyata batik ini menggambarkan Dewi Sri, Dewi padi. Ada lagi Batik motif perang, yang tidak boleh dipakai ke acara pernikahan, karena sebenarnya bergambar pisau. Juga ada Batik pagi-sore, jadi kain batiknya ada 2 macam motif, yang dipakai untuk pagi di satu sisi motifnya dan sore di sisi lainnya. Wiii…keren-keren banget ya ternyata warisan sejarah Indonesia!

Batik dengan pewarna alami itu harus dirawat dengan baik loh, karena selain warna nya tidak begitu mencolok, batik ini juga bisa cepat pudar warnanya. Sebaiknya batik di cuci dengan buah Lerak, dan dijemur tidak terkena sinar matahari langsung.

Kita kemudian boleh liat proses pembatikan dan lihat-lihat contoh batik, cantik-cantik semuaaaa sayang kantong pas-pasan jadi ngiler doing mau beli batik TT

Kagum deh, sama Batik Sri Kuncoro yang tetap mempertahankan nilai-nilai historis, budaya, social, sekaligus menjaga lingkungan!!


Omah Dhuwur

Laparr!!!!! Setelah mampir ke 2 tempat..dan lewat dari tengah hari…kita semua kerucukan. Akhirnya ini nih, tempat saya harus berguru. Omah Dhuwur artinya sendiri, omah = rumah, dhuwur = tinggi, sesuai tempat resto ini yang ternyata bekas rumah tinggi Belanda. Omah Dhuwur ini adalah sebuah tempat makan yang..pokoknya tempatnya keren bangettt..kesannya mewah banget, tapi tetap homy. Ada taman yang luas dan rumah joglo juga.

Omah Dhuwur berhasil mengangkat menu-menu Indonesia menjadi setara kerennya dengan menu internasional. Menu makanannya berkisar sekitar Rp 30.000-Rp 150.000, minuman sekitar Rp 7.000-Rp 30.000 (rasanya sih ya, udah rada lupa hehee..) Platingnya bagus dan menarik, rasanya cukup enak.

Sehabis makan kami bertemu dengan ownernya, Pak Irsyam. Beliau sudah memiliki 4 macam resto dengan konsep yang berbeda-beda:
a.       Pendopo di Kraton: siangnya buffet untuk travel agent, malamnya jadi angkringan
b.      D’luweh: focus pada minuman tradisional, ada 30 jenis, harga Rp 5.000an
c.       Omah Dhuwur

Mengapa Pak Irsyam memilih bisnis makanan bertema tradisional?
-          Bahan dan pasar mudah didapat
-          Pesaing sedikit
-          Rasa sulit ditiru
-          Perkembangan pariwisata mendukung

Beliau memberikan kami saran untuk bisnis makanan: harus dapat menguatkan brand, memodifikasi dan berani mencoba, dan berani memberikan sampling. Selain itu promosi dan pemasaran lewat social media merupakan cara yang cukup efektif. Stelah itu kita di kasih tester macam-macam minuman aneh nan unik hasil ide dan kreatifitas Pak Irsyam. Uwaaaa dapet banyak inspirasi dari Omah Dhuwur!!


                  Kerajinan Perak

Jadi ceritanya, Pak Irsyam pemilik Omah Dhuwur itu punya usaha keluarga turun temurun, yaitu kerajinan perak. Kita diajak masuk dan melihat-lihat cara pembuatan kerajinan perak. Wuuiiii…seru!



Jalan jajanan pasar, hunting Kepo

Apaan tuh Kepo? Kepo atau Kipo itu jajanan pasar khas Kotagede. Mumpung kita di sini, sekalian nyari Kipo deh. Kipo itu singkatan dari “Iki opo” jadi penemuan kue ini secara tidak sengaja gitu. Udah penasaran dari lama, dan ternyataa..bentuknya kecil-kecil sebesar jempol gitu, di bakar. Rasanya mirip klepon tapi isi kelapa serut dan agak kering. Rasa penasaran terpuaskan! 



 D’luweh

Satu lagi bisnisnya Pak Isyam selain Omah Dhuwur, namun D’luweh focus pada minuman tradisional yang unik-unik, ada sekitar 30 jenis. Tetap ada menu makanannya missal sop sayur, ayam goreng jinten, dll. Target marketnya untuk orang local karena tempatnya yang terkesan homy seperti angkringan, dengan pepohonan yang nyaman untuk nongkrong. Harganya juga tidak terlalu mahal. Kita di traktir makan sama Pak Irsyam akhirnya, jadi maluuu..hehhee





Setelah itu kita pulang dan tepaarr…jadi beberapa dari kami memutuskan nggak ikut jalan-jalan ke malioboro, karena udah pernah ke sana tahun lalu. Waktu bersantai dan makai wifi di ruang bermain deket lobby, ehhh kita ketemu bule dari berbagai Negara..dan mereka lagi latihan akrobatik yoga!! WWOOOO keren banget!! Dan heppy bisa kenalan nambah temen baru ^^




SALAM

Jalan menuju SALAM
Keesokan harinya, kita pergi ke tujuan terakhir…SALAM!! Atau Sanggar Anak Alam. Perjalanannya agak jauh dan masuk-masuk jalan kecil. Tapi suasananya sangat..damai..bikin rindu masa kanak-kanak yang masih sering bermain. SALAM dikelilingin sawah yang hijau dan memiliki 1 gedung. Kita di sambut oleh pendirinya, Bu Sri Wahyaningsih, dan Pak Yudis, ketua Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM).
SALAM sudah berdiri sekitar 24 tahun yang lalu, merupakan salah satu sekolah informal dengan metode belajar yang berbeda. Berawal dari keprihatihan bu Wahya, terhadap kemiskinan dan kurangnya pendidikan yang menyebabkan hilangnya masa kanak-kanak kebanyakan warga desa. Fokus kepada 4 aspek yang saling berkaitan:
-          Pangan
-          Sosial Budaya
-          Kesehatan
-          Lingkungan hidup
Menonton film hasil liputan Tupperware She Can! tentang SALAM

Dengan berfokus pada 4 aspek utama yang menurutnya krusial, Bu Wahya kemudian bisa menggerakan ekonomi kerakyatan, misalnya dengan mengajak pemuda sekitar beternak, berjualan susu kacang kedelai, dll. Akhirnya muncul Kerabat SALAM, atau mitra bisnis yang saling membantu kegiatan-kegiatan yang ada di SALAM. SALAM berdiri tanpa bantuan dari pemerintah atau donasi-donasi, SALAM dapat sustain hingga saat ini karena adanya kegiatan bisnis yang dapat menyokong keberlangsungan SALAM, juga karena adanya dukungan dari komunitas.

Tiap harinya SALAM memiliki kegiatan-kegiatan berbeda-beda dan sangat variatif. Saya kagum dengan metode, ide dan kreatifitas serta eksekusi dari ide-ide tersebut yang dapat membuahkan hasil yang luar biasa. SALAM memberikan saya banyak inspirasi dari bagaimana mengelola dan memanfaatkan, merangkul dan memelihara hubungan antar banyak pihak.

Nah, gitu deh cerita study tour saya. Seruu kann?? Masa nggak tertarik untuk menggali pengetahuan lebih dalam?? hehehee

Rabu, 17 September 2014

"JUDI" untuk masa depan!!

Rabu ini kita semua, mahasiswa kampus saya, tiada kelas!!

Yeayyy!!

.....tapi tetep ada.....workshop...jadi, seperti biasa, setiap semester pasti ada jadwal untuk workshop, atau kapita selekta. Setelah memilih dan mendaftar, (yang sudah dilakukan minggu lalunya, dengan kegalauan super karena judul workshop yang ratusan) saya memilih judul workshop yang agak nyeleneh, JUDI untuk masa depan. Hint nya, supaya kita bisa mengembangkan salah satu dari 7 spirits of entrepreneur, calculated risk taker. Kebetulan saya bukan orang yang gampang memutuskan sesuatu (aka galauan) Hmmm..jd penasaran....

Kelasnya mulai 10.30, so, saya masuk aja ke kelas dan mulai mendengarkan. Pembicaranya ternyata yang punya kantin MR. Dean! Dan ternyata lagi, katanya, sebenarnya kelas ini lebih cenderung untuk anak-anak IBM -_- karena membicarakan lebih tentang investasi. Yaaahhh~

Awalnya jujur, saya kurang mengerti dan kurang dong. Lalu akhirnya kita di suruh main bersama, game of life katanya namanya. Sejenis monopoly, tapi lebih kompleks sedikit. Karena 1 kelas berisi 20 orang, kita dibagi 4 kelompok sehingga perkelompok ada 5orang...yang belum saya kenal sebelumnya. Jadilah saya berkenalan. Lumayan, tambah temen baru, hehee...

Ternyata game nya seru! Saya jadi langsung mengerti teori-teori yang dijelaskan sebelumnya tadi. Yah, walaupun saya bukan anak IBM, tapi dulunya saya kan anak IPS. Jadi masih nyantol dikit.

Terus, kesimpulannya saya salah milh workshop??
NGGAK kok! Karena sebenarnya jika ngambil esensinya dari workshop ini, saya jadi bisa belajar bagaimana mengelola uang dengan baik, terus melihat kesempatan yang ada sambil mempertimbangkan resiko yang mungkin akan terjadi. Cukup worth it! :)

PS: karena kelompok saya menang game tersebut, satu kelompok saya dapat voucher kebab gratis!! YEAY!!

GADIS YANG MENIKAHI SEEKOR SINGA

*Langsung comot buku ini

Yappp! Ada tugas tambahan yang menurut saya asyik...BACA NOVEL!!

.....dan saya emang SUKA baca novel.

Awal baca novel itu kelas 5 SD *ini anak SD yang teracuni perkembangan zaman dan yang dibaca itu..novel remaja yang cinta-cintaan. Judulnya Dealova. Novel kedua perdana yang dibaca, Fairish. Ditahun yang sama juga. Kalo dipikir-pikir dulu genit juga ya, anak SD baca novel gituan -_-

Biasanya sih, saya suka novel jenis fiksi yang khayalan gitu. Yang nggak masuk akal, yang heppy ending *ininamanyamungkinpelarianya haha. Saya kalo baca itu soalnya menghayati banget. Kayak punya dunia milik sendiri aja. yayayaaa...

Kali ini, pas pak Dosen ngasi tugas suruh baca novel terus ngeblog, saya sih semangat aja. Kasih waktu satu minggu. hmm..okee.....semoga tugas kelas lainnya nggak bejibun ya...

Tapi thanks God finally buku ini kelar *selain karena buku ini lumayan tipis, tapi gaya bahasanya agak berbeda dari novel-novel yang biasa saya baca. Tebelnya sekitar 200halaman. Judulnya cukup eyecatching, makanya saya langsung naksir sih..cuma ternyataa..setelah baca cerita pertama..dipikiran saya:

ABSURD!

Setelah membaca cerita pertama...saya agak bingung dengan ceritanya. Ya sebenarnya memang cerita-ceritanya agak tidak masuk akal karena novel ini adalah kumpulan dari dongeng, fabel dan cerita rakyat pendek masyarakat Afrika. Dengan latar belakang Afrika zaman dahulu kala, cerita-ceritanya rada-rada "bar-bar" sih..ada kanibal, bunuh-bunuhan, hewan-hewan bisa bunuh manusia, dll.

Tapi memang cukup menghibur sih ceritanya..walaupun nggak semua heppy ending..dan ada hikmah dibalik cerita-cerita itu, walaupun dengan gaya yang "bar-bar" karena terpengaruh lingkungan Afrika zaman dahulu, yang kehidupan alamnya keras.

Satu lagi yang dapat saya tangkap dari novel ini, seakan menampar saya. Relasi-relasi antar tokoh yang ada didalam novel ini, entah manusia-binatang, antar manusia maupun antar hewan sebenarnya seperti kehidupan yang kita jalani sekarang. Ada yang berbuat baik, jahat, dan lain-lain yang agak aneh juga ada.

Pelajaran-pelajaran hidup yang terkandung dalam novel ini cukup bisa di petik dan diterima, salah satunya janganlah berbuat jahat kepada yang lain karena kita akan mendapat balasannya di kemudian hari.

Oke, wait for another novel yaaa!! *kalotugaslaginggakbanyak hahahaa

Media? Penting ya..??



Yapp!! Kembali lagi di hari Rabu yang lalu~~


Hari ini kita ngebahas tentang pentingnya media.

Apaan sih, cuman media ngono tok!
Eh, bukan media ngono tok looo….!!

Media itu sangatlah penting ternyata!! Sebenernya, apa sih arti media itu? Menurut om wikipedi, media adalah. "Media dalam komunikasi berasal dari kata "mediasi" karena mereka hadir di antara pemirsa dan lingkungan. Istilah ini sering digunakan untuk menyebutkan media massa." 

Jadi jelas kan, kenapa media itu penting, karena mereka itu sebenarnya "pemanjang lidah" dari setiap informasi. Apalagi jaman sekarang, yang informasi itu kaya kacang goreng, ada dimana-mana dan laku keras. Padahal sebenarnya semua informasi belum tentu benar, karena ada sebagian informasi yang berupa opini, dan opini orang-orang tentu berbeda-beda tergantung perspektif masing-masing.

Jadi sebenarnya cukup susah ya, membuat informasi yang sesuai fakta, tidak berdasarkan opini..ya kita harus pinter-pinter merangkai kata-katanya sihh, hehehe...
 
Media juga berperan sangat penting lo bagi kelangsungan bisnis, karena secara nggak langsung media akan “membentuk” perspektif atau pendapat masyarakat tentang bisnis yang bersangkutan. Jadi, nggak bisa salah langkah deh. Soalnya masyarakat sekarang juga sudah berubah dibanding dulu, jadi lebih kritis dalam menilai sesuatu.
 

Siap jadi seorang yang kristis??

Selasa, 09 September 2014

PUSDAKOTA = Pusat Pemberdayaan Masyarakat Kota

Saya kira bakal jalan-jalan di Ubaya nya, ternyataaa...

......dari Ubaya langsung jalan terus. Nggak masuk Ubaya nya. Ada apa inii??!! Apakah kita di culik??!! *ya nggak lah orang perginya sama dosen sendiri  hahahhaa

Jadi, balik sedikit ke perjalanan menuju daerah Ubaya. Di awali dengan..mulek..mabok..soo..selama perjalanan saya teparr...dan menutup mata. Buka mata, langsung kumat lagi. jadi saya putuskan untuk tidur saja untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga satu mobil.

Mulai sadar waktu di depan Ubaya, tapi ternyata PUSDAKOTA itu terletak di  Jl. Rungkut Lor III no.87, dari Ubaya itu masih jalan lagi dan masuk jalan kecil gitu. Kaget lohh waktu sampai sana! Masuk ke wilayah PUSDAKOTA langsung disambut sama pendopo yang besar yang tertutupi akar pohon gantung? pokoknya jadinya unik dan asyik. Lingkungan sekitar kantor juga sangat asri dan banyak tumbuh-tumbuhan.

Pendopo dengan akar pohon gantung


Kita di sambut bu Laila, Kepala Departemen Pemberdayaan Masyarakat. Beliau kemudian menjelaskan tentang asal usul dari PUSDAKOTA yang telah berdiri sejak tahun 2000. PUSDAKOTA berdiri dibawah Ubaya namun diberi otonomi sendiri, sehingga PUSDAKOTA dapat mengatur semua urusan secara mandiri.

PUSDAKOTA memiliki 3 departemen:
1. Departemen Pemberdayaan Masyarakat, dibagi lagi menjadi 3:
     a. Sosial
     b. Lingkungan : Pendidikan karakter anak (sanggar-sanggar), dan Keluarga Kasih (kesehatan)
     c. Ekonomi : WARAS (kewirausahaan
2. Departemen Literasi & Kultivasi
           Untuk mensupport pengembangan literasi, membuat kebijakan-kebijakan, dan publikasi kegiatan
3. Layanan Umum dan Keuangan

            PUSDAKOTA menerapkan konsep “eco home office” yaitu kantor yang bersuasana rumah yang nyaman.
Suasana Pendopo

Kemudian Beliau juga sudah mengundang Bu Hermin, seorang pengrajin tas dari bahan ramah lingkungan. Biarpun usia Bu Hermin telah memasuki masa senja, Beliau tetap giat menggeluti bisnis pembuatan tas ini, katanya sekalian mengisi kegiatan. Bu Hermin adalah salah seorang mitra dari PUSDAKOTA di bidang WARAS (wirausaha).
Mitra bagi PUSDAKOTA adalah seorang teman yang sejajar statusnya, karena PUSDAKOTA menerapkan konsep berbagi, saling berbagi ilmu dan lainnya.

Selanjutnyaaa…jalan-jalan!

Suasana taman sekitar


Udah penasaran banget sama kebun organic, tempat penyaringan air, dll yang udah di bahas sedikit sama Bu Laila tadi. Capcuuuss!

Kami diajak berkeliling melihat system pengolahan air buangan rumah tangga menjadi air yang aman untuk penyiraman tanaman. Dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat di masyarakat, seperti ijuk dan arang, masyarakat dapat dengan mudah mengaplikasikannya.

Sistem pengolahan limbah air

Kemudian ada kebun sayur organic yang benar-benar asri (walau banyak semutnya..huhuu) tapi binatang-binatang itu justru membantu proses dari kebun organic ini kannn….
Kebun Organik
Kemudian kami dibawa masuk lagi ke bagian belakang wilayah PUSDAKOTA dan cukup kaget karena ada kolam ikan, yang juga organic, yang ukurannya cukup besar. Masih sama seperti di depan, di bagian belakang ini juga asri dan rimbun karena banyak tumbuh-tumbuhannya.
Kolam ikan organik

Jalan terusss….


......ada banyak contoh-contoh model dan maket teknologi sederhana tentang yang ramah lingkungan dan mudah di buat untuk pemakaian rumah tangga sehari-hari. Semuanya ada dalam etalase di sertai penjelasan yang lengkap. Namanya “Model Taman Tekno-Sosial Ramah Lingkungan.”
 
Model Taman Tekno-Sosial Ramah Lingkungan



Contoh yang menarik buat saya yaitu cairan pembersih alami yang terbuat dari tempe, yogurt, air tebu, tape. Ada lagi pot tanaman yang terbuat dari bahan organic seperti tanah kering yang padat sehingga mengurangi pemakaian polybag. Cara membuatnya yang mudah dan cukup efektif sehingga bisa dengan mudah diaplikasikan di masyarakat.
Contoh model disertai penjelasan dan gambar

Kemudian kita memasuki tempat pembuatan pupuk kompos dengan system “keranjang Takakura" yang dulunya langsung diajarkan oleh seorang dari Jepang. Agak kaget juga, saya piker pupuk kompos akan sangat berbau busuk, yang ini tidak! Baunya Cuma sedikit apek dan sangat banyak sekali hewan-hewan untuk menguraikan pupuk kompos tersebut. Hmmm….
Tempat pembuatan pupuk kompos

Terus terang saya kagum dengan PUSDAKOTA karena meskipun banyak kendala, awalnya kurang diterima oleh lingkungan sekitar, namun PUSDAKOTA tetap berusaha bertahan dan bisa eksis hingga saat ini. Salut dehh!!