Minggu-minggu ini lumayan amazing.
Yah, seperti biasa, mendekati minggu-minggu UAS, biasanya project-project pada ngumpul gitu minta di eksekusi. Hari kamis jumat ini, kami musti running resto buat 1x makan malam..yah walaupun 1malam saja, persiapannya...lumayan lah...hehehe, namanya juga mahasiswi. Eh, kok malah melenceng? Lupakan project yang itu. wkwkwk
Kemudian, setelah janjian dengan ibu-ibu tukang sapu di daerah sekitar kampus kami, kami akhirnya berhasil membuat janji bertemu dan bertandang ke rumah salah satu ibu, Ibu Aadmiatun namanya. Beliau biasa di sapa ibu Tun. Karena jam kerja ibu-ibu tersebut dari pagi hingga jam 3 sore, jadilah kami hari itu, hari Rabu, jam 4 sore berangkat ke rumah ibu Tun, di daerah jalan Jeruk.
Setelah menyiapkan perlengkapan malam sebelumnya, bahan-bahan seperti kacang hijau, gula, telur, dll dan peralatan seperti oven, baskom, sodet kue, plastik, mixer, dll, kami memulai pelatihan tersebut. Sebenarnya lebih tepat di sebut membuat kue bersama, dibanding dengan pelatihan, karena "pelatihan" kesannya lebih menggurui bangeett...sedangkan kami kan, sama-sama belajar juga dengan ibunya..hehehe...
![]() |
| Bersama Bu Tun di kediaman Beliau |
Ketika kami datang kami disambut dengan ramah Bu Tun beserta menantu dan tetangganya. Kami juga bertemu Jibril, cucu Bu Tun yang sangat lucu. Tetangga Bu Tun sangat antusias dan penasaran dengan cookies yang akan dibuat. Beliau mengaku baru pertama kali memegang mixer, awalnya bahkan menolak untuk mencoba memixer adonan karena takut.
![]() |
| Tetangga Bu Tun yang ikut bersama |
![]() |
| Bersama menantu, cucu, tetangga dan Bu Tun |
![]() |
| Menantu dan tetangga Bu Tun menyemprotkan adonan ke atas loyang |
![]() |
| Bu Tun mencoba menyemprotkan adonan ke atas loyang |
![]() |
| Dapur Bu Tun, memanggang cookies |
![]() |
| Bu Tun dan tetangganya mencungkil cookies yang telah matang |
Sepanjang membuat cookies bersama kami berusaha menjawab pertanyaan yang ditanyakan kepada kami dengan sebaik mungkin. Kami juga saling bertukar cerita, mencoba mendekatkan diri dengan ibu-ibu..hehe jadi merasa jadi ibu-ibu PKK gitu dehh heheee...
Dari kegiatan ini saya jadi belajar banyak tentang bagaimana berinteraksi lebih baik lagi dengan orang-orang yang berbeda-beda latar belakangnya. Saya belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan sopan namun tetap berusaha tidak menciptakan "gap". Selain itu saya yang orang daerah, merasa terkendala dengan bahasa yang digunakan olah para ibu-ibu karena tidak terlalu mengerti..hehehee
Juga saya juga merasa kurang peka terhadap para ibu-ibu karena melupakan waktu mereka untuk beribadah, karena sungkan mereka tidak mau meninggalkan kami, saya jadi merasa sangaaatt bersalah TT Selain itu saya juga melupakan bahwa mereka punya waktu berkumpul dengan keluarga yang mungkin telah kami ambil...karena kegiatan ini berlangsung sore-sore menjelang malam...akhirnya kami mencoba membuat kegiatan ini seefisien mungkin dengan tidak mencuci peralatan di rumah Bu Tun, namun di rumah masing-masing.
Dari Bu Tun saya jadi mengingat bagaimana hangatnya sebuah keluarga, karena melihat cucu bu Tun yang kolokan terhadap Bu Tun. Jadi kangen almarhum Nenek..semoga beliau berbahagia di sana ya :") Saya juga belajar untuk lebih bisa bersyukur, karena dengan keadaan Bu Tun saja beliau sudah bisa berbahagia berkumpul bersama keluarga :D
![]() |
| Foto bersama :D |







